Ash-Habbul Kahfi dan Buroq dalam Isra-Miraj merupakan bukti Relativitas Waktu

Sesuatu yang kita serap sebagai waktu sebenarnya adalah suatu metode perbandingan satu momen dengan momen lainnya. Hal ini dapat dijelaskan dengan contoh. Contohnya, ketika seorang mengetuk suatu objek, ia mendengar suara tertentu. Ketika ia mengetuk objek yang sama lima menit kemudian, ia mendengar suara lain. orang tersebut mencerap jarak waktu antara suara pertama dan suara kedua, dan ia menyebut interval ini 'waktu'.
Tapi pada saat ia mendengar suara kedua, suara pertama yang ia dengar tidak lebih dari imajinasi dalam benaknya. Ini hanya sepotong imformasi dalam  ingatannya. Orang tersebut merumuskan konsep"waktu" dengan membandingkan saat ia hidup dengan yang ia miliki dalam ingatannya, jika perbandingan ini tidak dibuat, tidak mungkin ada konsep waktu. Konsep tersebut memberi indikasi bahwa waktu bukanlah fakta mutlak melainkan hanya cerapan. Relativitas waktu adalah fakta ilmiah yang teruji saat ini. Akan tetapi, hingga Einstein mengetengahkan "Teori Relativitasnya' pada awal abad 20, tidak seorangpun mengira bahwa waktu bisa relatif dan bergantung kecepatan dan massa. Namun Al-Quran telah mengeluarkan informasi tentang itu Tiga ayat mengenai hal ini QS. Al-Hajj (22):47,QS As-Sajdah(32):5,QS Al Maarij(70):4......,
Awalnya manusia bertanya-tanya dengan penuh kebingungan, bagaimana mungkin satu hari di atas bumi sama dengan seribu tahun di alam lainnya. Ayat2 tersebut merupakan ungkapan yang jelas mengenai relativitas waktu. Contohnya ketika Allah telah menjaga Ash-Habbul  kahfi, sekelompok beriman yang disebut dalam AlQuran, yang tidur lelap selama tiga ratus tahun . ketika mereka bangun, orangg-orang ini mengira bahwa mereka telah tinggal dalam keadaan itu sebentar mereka tidak bisa menghitung berapa lama mereka tidur. Dan juga ketika Buroq sejenis dabbah yang ditunggangi nabi muhamad yang dalam ceritanya memiliki kecepatan seperti kilat....,Jika dihubungkan dengan Postulat Einstein dengan menggunakan transformasi Lorentz   akan terjadi dilatasi waktu karena Buroq memiliki kecepetan yang mendekati/melebihi kecepatan cahaya........,dan memang benar ketika Muhamad SAW kembali dari perjalanannya...,tempat tidur yang ditinggalkannya masih terasa hangat..berarti perjalanannya itu hanya menghabiskan beberapa menit saja,,,,,So Akibat kecepatan Buroq itulah...waktu yang dihabiskan hanya beberapa menit.....,karena terjadi dilatasi waktu...mungkin itulah salah satu bukti tentang relativitas waktu Einstein...yang telah dibuktikan jauh berabad-abad lamanya oleh Muhamad SAW yang di jelaskan dalam ALQuran dan AlHadist....
Hapunteun Anu kasuhun...WalllohuAlllammm....

a

Jari-jarimu Matematikamu


Penggunaan jari dalam matematika selain dijadikan alat hitung (jarimatika) juga berpengaruh pada kemampuan matematika kita lochhh...., gak percaya......nich gw terangin...:
Baru-baru ini sebuah riset yang telah dilakukan para ahli  menegaskan aspek kecerdasan tertentu dapat ditentukan oleh panjang jari.....hmmmmm....katanya jika jari manis kita lebih panjang dari pada telunjuk kemampuan matematika kita lebih baik daripada verbal....., Nah menurut LiveScience.com melaporkan penelitian menyangkut hubungan panjang jari dan daerah khusus di otak itu dilakukan oleh University of Bath. Psikolog Mark Brosnan yang memimpin penelitian itu.
Para ahli telah menemukan bahwa panjang jari orang berbeda, karena berbagai tingkat paparan hormon estrogen dan testosteron saat masih dalam kandungan.
Bidang otak bayi yang sedang berkembang menjadi lebih khusus tergantung pada hormon yang dominan selama kehamilan.
Jika bayi terkena testosteron selama kehamilan, area otak yang berhubungan dengan keterampilan matematis dan keterampilan spatial menjadi lebih berkembang.
Sedangkan paparan estrogen di dalam rahim menyebabkan otak bayi mengembangkan keterampilan verbal.
Jika bayi terkena testosteron dalam kandungan, jari manis akan menjadi lebih panjang dari jari telunjuk. Paparan estrogen akan menyebabkan jari telunjuk tumbuh lebih panjang daripada jari manis.
Brosnan menguji teori dengan menghubungkan nilai tes dengan panjang indeks jari manis. Setiap peserta dalam studi itu telapak tangannya difotokopi dan indeks jari manis diukur.
Panjang jari diukur secara bertahap sampai dengan beda 0.1 milimeter. Nilai tes pria dan wanita juga dilihat secara terpisah.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa jari manis lebih panjang, atau eksposur testosteron yang tingkat tinggi dalam rahim akan menghasilkan nilai matematika lebih tinggi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa jari manis relatif lebih panjang juga menyebabkan perbedaan yang lebih besar nilai matematika dengan nilai menulis serta membaca ujaian.
Di antara perempuan, jari telunjuk yang lebih panjang, atau paparan estrogen lebih tinggi saar masih dalam rahim menghasilkan nilai di bidang literasi lebih tinggi.
So....,jarimu yang mana yang lebih tinggi....,?
percaya syukur....ga percaya yah harus...hehehe

Rizki M Fauzi Nyoan|Create your badge